UKM FP PENALARAN

Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Pertanian

Sabtu, 29 Maret 2025

Senandung di Balik Jendela

 

Senandung di Balik Jendela

(Erika Anggun Ramadani)

BAB I : Bayangan Senja dan Hening yang Membeku

            Senja melintasi jendela, menyemburat oranye sendu mewarnai dinding kamar Ema. Di balik jendela, rintik hujan mulai menari-nari, menciptakan melodi sendu yang seolah mengerti perasaannya. Ema, dengan sweater rajut kebesaran yang menghangatkan tubuhnya, hanya bisa memandang kosong di balik jendela.

            Kesunyian ini, sudah menjadi teman setianya sejak beberapa bulan terakhir. Sudah enam bulan berlalu sejak hari itu, hari ketika Ibunya pergi untuk selamanya. Kini usia Ema 18 tahun, semenjak kepergian ibu dan ayahnya, rumah ini terasa begitu hampa. Dulu, setiap sudut ruangan dipenuhi canda dan tawa, aroma masakan ibu, cerita sebelum tidur, dan bincang dengan segala hal dengan Ayah. Sekarang, hanya ada hening dan luka yang menyesakkan dada.

            Rasa sedih kehilangan keduanya menyisakkan duka dan air mata yang begitu mendalam. Rasa itu membuatnya meruntu kesepian akan hadirnya mereka dalam hidupnya. Ia dulu ditemani seorang Kakak yang telah berkeluarga saat ini. Ia merasa sendiri, mencoba mengikhlaskan kesedihan berkepanjangan itu.

            Secangkir jahe hangat menghangatkan diri dari dingin. Aroma jahe yang selalu disiapkan Ibunya, kini terasa hambar. Ia mencoba mengingat wajah Ibunya, senyumnya, suaranya…namun semakin ia berusaha, semakin kabur bayangan itu.

“Ibu…” bisiknya lirih, suaranya tenggelam dalam gemercik hujan di luar. Ia merasa seolah terdampar di pulau sunyi, yang terisolasi dari dunia luar. Bahkan, sinar matahari pun terasa enggan menyapa kamarnya.

            Ema, menghela napas panjang, mencoba menenangkan gejolak sedih di dadanya. Ia tahu, Ibunya tidak ingin melihatnya seperti ini, yang terbalut rasa kesedihan. Namun, kehilangan itu terasa begitu berat, begitu menganga, begitu hampa, hingga ia merasa sesak tak mampu untuk bangkit lagi.

            Ayahnya juga telah lama meninggalkannya sejak berumur 15 tahun. Dongeng yang selalu dibacakkan saat menjelang tidur, selalu membuatnya teringat di kepalanya.  Ema sedih akan kehilangan seorang yang dicintai. Bahkan saat ingin tidur, ia selalu terbayang-bayang dari banyak hal bersama keduanya. Ia mencoba tidur dan memegang foto keluarga mereka, sambil meringguk menahan tetes air matanya.

BAB II: Mencari Pelipur Lara dalam Kenangan

Ema bangkit dari ranjangnya dan berjalan menuju rak buku. Rak-rak buku adalah saksi bisu dari perjalanan hidupnya, menyimpan berbagai macam cerita. Jarinya menyusuri setiap deretan buku-buku yang sudah lama tidak ia sentuh. Matanya berhenti pada sebuah buku bersampul biru lusuh, buku kumpulan puisi karya Kahlil Gibran, hadiah dari kedua orangtuanya saat ulang tahunnya yang ke-12.

Dibukanya halaman pertama, dan matanya tertumbuk pada sebuah puisi yang dilingkari dengan tinta biru oleh Ibunya :

“Hatimu dan aku, adalah dua dawai biola

Terpisah jauh, namun bergetar oleh nada yang sama

Dalam sunyi, kita mencari harmoni

Dalam cinta, kita menemukan melodi sejati”

            Air mata menetes jatuh ke buku itu. Ia teringat jelas momen saat Ibunya memberikan buku itu. Mereka duduk berdua di taman samping rumah, di bawah pohon rindang yang selalu menjadi tempat favorit mereka. Ibunya tersenyum lembut dan berkata,

“Ema, dalam kesunyian sekalipun, kamu tidak pernah benar-benar sendiri. Cinta Ibu dan Ayah akan selalu menjadi pelita yang menerangi jalanmu, membimbingmu melewati kegelapan.”

            Kata-kata itu terasa begitu menenangkan, begitu menghangatkan. Ema memeluk buku itu erat-erat, seolah memeluk Ibunys sendiri. Ia menyadari, meskipun Ibunya telah pergi secara fisik, cinta dan kenangan tentangnya akan selalu hidup di dalam hatinya. Kesunyian ini mungkin tidak akan pernah hilang sepenuhnya, namun ia tidak harus menghadapinya sendirian. Ia memiliki kenangan indah, cinta yang abadi, dan harapan akan masa depan lebih baik.

BAB III : Melodi Kesedihan dan Harapan di Tuts Piano

            Ema meletakkan buku itu di atas meja dengan hati-hati, seolah meletakkan sebuah pusaka berharga. Ia berjalan menuju sudut ruangan, tempat piano tua berwarna cokelat tua berdiri dengan anggun. Piano itu warisan dari kakeknya, seorang pianis terkenal yang selalu menginspirasi Ibunya. Ibunya selalu memintanya untuk bermain piano setiap kali ia merasa sedih, karena ia percaya bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyembuhkan luka batin.

Ema duduk di depan piano. Kursinya berderit pelan, memecah keheningan yang mencekam. Jarinya menyentuh tuts-tuts putih dan hitam itu dengan lembut, seolah menyapa teman lama yang telah lama ditinggalkan. Ia merasakan dinginnya gading di bawah ujung jarinya, mengingatkannya pada sentuhan lembut tangan Ibunya.

            Ema menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian. Ia memejamkan mata dan membayangkan wajah Ibunya, senyumnya yang menyemangati. Ia membuka matanya kembali dan mulai memainkan sebuah melodi sederhana. Melodi itu adalah komposisi buatannya sendiri, yang ia beri judul "Kesunyian yang Bersemi".

Nada-nada itu mengalir dari ujung jarinya, menciptakan suara yang syahdu dan mengharukan. Melodi itu adalah ungkapan kesedihan, kerinduan, dan harapan yang bercampur menjadi satu. Ema memejamkan mata, membiarkan musik itu membawanya ke masa lalu, ke saat-saat bahagia bersama Ibunya. Ia teringat saat mereka berdua bernyanyi bersama di depan piano, suara mereka saling bersahutan menciptakan harmoni yang indah. Ia teringat saat Ibunya mengajarinya bermain piano dengan sabar, selalu memberikan pujian setiap kali ia berhasil memainkan sebuah lagu dengan benar.

Air mata terus mengalir di pipi Ema, namun kali ini air mata itu terasa berbeda. Bukan lagi air mata kesedihan yang mendalam, melainkan air mata kerinduan dan syukur. Ia bersyukur atas semua cinta dan kenangan indah yang telah diberikan Ibunya. Ia bersyukur karena telah memiliki seorang ibu yang begitu penyayang, begitu sabar, dan begitu menginspirasi.

BAB IV : Senandung Harapan di Tengah Malam

            Dibalik jendela, hujan mulai mereda. Gemericiknya semakin lirih, seolah mengucapkan selamat tinggal pada hari yang telah berlalu. Langit mulai memperlihatkan sedikit warna ungu dan merah muda, pertanda matahari akan segera terbit. Ema terus bermain piano, menciptakan senandung di tengah kesunyian. Senandung tentang cinta, kenangan, dan harapan akan hari esok yang lebih baik.

Ia menyadari, kesunyian ini mungkin tidak akan pernah hilang sepenuhnya, namun ia bisa belajar untuk berdamai dengannya. Ia bisa mengisi kesunyian itu dengan kenangan indah, dengan cinta yang abadi, dan dengan harapan akan masa depan yang lebih cerah. Ia bisa menggunakan musik sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaannya, untuk berbagi kesedihannya, dan untuk menginspirasi orang lain.

Ema membuka matanya dan tersenyum tipis. Ia merasa sedikit lebih ringan, sedikit lebih kuat. Ia tahu, Ibunya akan selalu ada bersamanya, di dalam hatinya, menemaninya dalam setiap langkah. Ia tahu, ia tidak sendirian. Ia memiliki cinta, kenangan, dan harapan yang akan selalu menuntunnya di tengah kegelapan.

Malam itu, Ema tertidur lelap, diiringi sisa-sisa gemericik hujan dan bayangan senyum Ibunya. Kesunyian tak lagi terasa menakutkan, sebab di dalam hatinya, melodi cinta tak pernah berhenti bergetar. Senandung di balik jendela Ema, kini bukan lagi senandung kesedihan, melainkan senandung harapan. Senandung yang akan terus bergema, menginspirasi, dan menyembuhkan luka-luka di hatinya. Senandung yang akan membawa Ema menuju masa depan yang lebih cerah. Ia berjanji pada dirinya sendiri, ia akan terus bermain piano, ia akan terus menjaga kenangan tentang Ibunya, dan ia akan terus berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik.


Rabu, 25 Desember 2024

AEC (Agriculturet Event Center) 2024

       



          Kegiatan AEC (Agriculture Event Center) Penalaran FP merupakan sebuah Kegiatan yang diselenggarakan oleh UKM-FP Penalaran yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian dengan tema "Visioning Faperta: A Journey to be Excellent" . Kegiatan ini berisi rentetan mulai dari Grand opening (seminar), Mentoring P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha), LIDM (Lomba Inovasi Digital Mahasiswa), PPK ORMAWA (Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan) dan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang terdiri dari PKM-K, PKM AI, PKM-PM, PKM-KC, PKM-GFT serta PKM-RE.Setelah kegiatan mentoring selesai dilaksanakan, selanjutnya dilanjut pada Liga AEC 2024 yaitu presentasi finalis yang lolos pada babak selanjutnya, tidak berhenti pada liga, acara ini dilanjut dengan monitoring yaitu perbaikan proposal sebelum dikirim pada tingkat belmawa yang didampingi oleh dosen pembimbing masing-masing.

Minggu, 10 November 2024

Orientasi Anggota Baru Penalaran (OABP) 2024

Generasi muda merupakan seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, semangat dan pengetahuan yang luas dengan tujuannya untuk mengembangkan serta memajukan negara. Generasi penerus mempunyai peranan penting dalam membangun peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di era Era Society 5.0. Generasi muda menjadi salah satu harapan bagi negara indonesia dalam mewujudkan negara yang lebih maju. Agent of change merupakan salah satu tri fungsi mahasiswa yang harus di terapkan guna menciptakan perubahan bagi masyarakat dan Negara.

Organisasi merupakan sekumpulan orang yang terbentuk dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan yang sama dan telah ditetapkan bersama. Dalam mencapai tujuan yang dimiliki, pengurus maupun anggota di dalamnya harus berperan aktif demi melakukan agent of change organisasi ke arah yang lebih baik, inovatif dan bisa mengenalkan nama organisasi keluar lingkup universitas. Organisasi dalam lingkup kemahasiswaan merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa dalam mengembangkan minat bakatnya di bidang tertentu sesuai dengan passion yang dimiliki.

Adanya suatu organisasi diharapkan dapat melahirkan mahasiswa yang memiliki integritas, kreatifitas dan solidaritas diri yang tinggi serta terbentuknya mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi. Maka dari itu UKM-FP Penalaran merupakan sebuah organisasi yang berdiri di universitas Trunjoyo Madura. UKM ini bertujuan untuk mewadahi mahasiswa khusunya pada fakultas pertanian dalam mengasah kemampuannya di bidang karya tulis ilmiah.

Dalam rangka diadakannya kegiatan Orientasi Anggota Baru UKM-FP Penalaran, yang mengusung tema “Building Regeneration of UKM Fp Penalaran a spirit of integrity, creativity, and solidarity” diharapkan dapat menumbuhkan sikap integritas, kreativitas dan solidaritas pada anggota baru penalaran untuk menciptakan hubungan yang harmonis serta dapat meningkatkan literasi di era society 5.0.

Kegiatan OABP 2024 berlangsung dalam 1 hari. Kegiatan yang diselenggarakan dalam OABP meliputi editing class dan english class yang dilaksanakan pada tanggal 28 September 2024 yang dihadiri 52 peserta. Adapun pematerinya merupakan orang-orang yang sudah berpengalaman dan kompeten di bidang editing class dan english class. Materi yang diberikan di sesi editing class yaitu english class berisi tentang pengenalan pola soal yang diujikan dalam tes toelf, yang disertai contoh soalnya. Materi english class berisi tentang editing class yang menjelaskan tentang pengertian, fungsi, tujuan dan komponen design grafis. Semua panitia bekerja sesuai dengan job desk masing-masing.



 

Rabu, 04 September 2024

TASBIH BERPUTAR

 


TASBIH BERPUTAR

Dikala malam gelap melanda

Ada mata yang terjaga

Antara jiwa dan raga

Yang kulihat hamparan sajadah

 

Kuperjelas pandanganku

Kufokuskan pendengaranku

Kurenungi curhatan itu

Ternyata dia sang ibu

 

Pancaran bulan yang menerpa

Diciptakan oleh dia yang bercahaya

Putaran tasbih yang tak bersuara

Membuat mataku berkaca-kaca

 

Ibu….

Tiada jalanku tanpa ridhomu

Tiada harapanku tanpa doamu

Aku percaya ibu….

Setetes air mata yang keluar dari matamu

Isakan tangis yang kau tahan dengan mulutmu

Pasti, tiada doamu yang ditolak oleh Tuhanku


Sabtu, 31 Agustus 2024

Sharing Ilmiah UKM FP Penalaran dengan kelompok riset “Biomaterial and Enzyme Technology Research Group (BeTRG)” Institut Teknologi Sepuluh November


 

              UKM FP Penalaran melakukan sharing ilmiah dengan mahasiswa Institut teknologi sepuluh November pada haru jumat 23 Agustus 2024 yang di ikuti kuranglebih 15 mahasiswa ITS, peserta ini berasal dari kelompok riset “Biomaterial and Enzyme Technology Research Group (BeTRG)” Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Departemen Biologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan kunjungan ke Universitas Trunojoyo Madura untuk Diskusi Sharing Ilmiah dengan judul “Enzimologi dan Aplikasinya”. Terdapat beberapa materi yang disampaikan antaralain Enzim Sebagai Media Penyembuh Luka, Fu, ngsi Katalitik Hidrolase dalam produksi bioenergy, Teknologi Enzimatik Dalam Aplikasi Industri Minuman, Peningkatan Karakter Rasa dan Aroma Cengkeh dan Kopi Berbasis Enzimatik, dan Biosintesis Material Tekstil Berbasis Mikroba. Sharing ilmiah ini berjalan cukup lancar karena di akhir acara aka nada penyampaian materi juga dari mahasiswa fakultas pertanian dan juga tour di daerah socah yakni tentang pengolahan kerupuk terupang dan berkunjung ke tempat Mercusuar Sembilangan.

 

 

Rabu, 10 Juli 2024

Webinar Bedah Proposal PKM Penalaran 2024

Program kreativitas mahasiswa (PKM) adalah salah satu kegiatan untuk meningkatkan mutu peserta didik khususnya di jenjang perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarkat yang memiliki kemampuan akademis atau professional yang dapat menerapkan, menegmbangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Tak hanya itu, harapan dengan adanya kegiatan Program kreativitas mahasiswa (PKM) agar mahasiswa dapat menjadi seseorang pemimpin intelektual yang memiliki jiwa mandiri, tegas ,dan memberi dampak positif ke masyarkat.


           Berdasarkan uraian diatas maka UKM-FP Penalaran Universitas Trunojoyo Madura dari divisi Organizaition Development (OD), menyelenggarakan kegiatan Webinar Bedah Proposal PKM 2024 yang mewadahi mahasiswa  seluruh Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 7 juli 2024 dengan tema “Exploring  the Challenges of PKM Proposal. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan mendorong mahasiswa untuk menyusun proposal PKM dengan segala bentuk kretaivitas dan ide yang akan dituangkan dalam proposal tersebut, dan dapat mengetahui bentuk proposal PKM serta dapat menyusun proposal PKM dengan baik dan benar. Penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menuangkan ide atau segala bentuk kretaivitas dan gagasan dalam bentuk proposal.