Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Pertanian

Jumat, 12 Mei 2017

Organization Training (OT) dan Upgrading Pengurus UKM FP PENALARAN 2017

Tak kenal maka tak sayang, pepatah lama yang sampai saat ini masih sering terdengar di telinga. Dalam rangka meningkatkan kesolidan dan kekompakan UKM FP PENALARAN, diadakan acara Organization Training (OT) dan Upgrading PENALARAN 2017 dengan sebuah tema Satukan Hati, Samakan Persepsi, Padukan Aksi Bersama Pengurus Penalaran 2017. Kegiatan Upgrading berguna untuk meng-upgrade pesertanya agar dapat menyadari fungsi masing-masing didalam kepengurusan baru PENLARAN 2017. Seperti acara pada umumnya, acara diawali dengan acara pembukaan yaitu dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian sambutan. Sambutan pertama merupakan laporan ketua pelaksana (Siti Lutvi Fitriana). Kedua, sambutan oleh Ketua Umum UKM FP PENALARAN yakni saudara Jainuril Efendi. Terakhir adalah sambutan dari Gubernur Fakultas Pertanian.
OT dan Upgrading diisi dengan beberapa materi yang disampaikan oleh orang-orang hebat di Universitas Trunojoyo. Pemateri pertama yaitu Taufik Hidayat yang saat ini menjabat sebagai wakil presiden mahasiswa UTM. Jika berbicara tentang sejauh mana kemampuan dan pengalaman kak Taufik tentu tak usah diragukan lagi. Beliau menyampaikan bahwa suatu organisasi dapat berjalan apabila terdapat kenyamanan antara anggota dengan anggota, anggota dengan pengurus, maupun  sesama pengurus. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa anggota yang tidak aktif merupakan hal biasa. Oleh sebab itu, perlu upaya untuk menyatukan semua anggota Penalaran dengan cara pendekatan secara pribadi. Pendekatan tersebut dapat berupa komunikasi secara langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui media sosial. Keramah tamahan adalah hal yang utama agar anggota merasa dihargai di dalam organisasi tersebut. Memberikan rasa bahwa ia diakui dan dibutuhkan dalam kepengurusan mampu membuat kesolidan kepengurusan tetap terjaga sampai akhir masa kepengurusan.

Materi kedua diisi oleh alumni sekaligus ketua umum UKM FP PENALARAN, Muqfidt Arya Aditya. Kak Muqfidt memberikan sebuah games dengan memberikan beberapa sedotan kemudian seluruh peserta OT diminta untuk menyusunnya hingga sedotan dapat berdiri setinggi mungkin tanpa dipengang. Dalam setiap susunan sedotan yang dibentuk oleh masing-masing kelompok kak Muqfitd memberikan filosofi tentang bagaimana sebuah organisasi itu dibangun dan dijalankan. Mulai dari bagaimana fondasi yang dibutuhkan, bagaimana organisasi dijalankan, seperti apa keselarasan tujuan dari masing-masing individu, hingga puncak apa yang ingin dicapai oleh organisasi.

Materi ketiga diberikan oleh kak Dwi Andika, Ketua umum HIMAGRI demisioner. Materi  yang disampaikan adalah Bagaimana cara kita menghadapi suatu permasalahan, baik permaslahan dari diri sendiri ataupun menghadapi permasalahan organisasi. Satu kata kunci yang diberikan adalah “responlah semua permasalahan dengan menggunakan pikiran bukan dengan perasaan”.Karena jika merespon suatu permasalahan dengaan menggunakan perasaan maka solusi yang didapatkan tidak selalu objektif dan tidak tepat sasaran.

Beruntung sekali, dalam acara OT dan Upgrading UKM FP PENALARAN ini, kita kedatangan tamu dari MITI-KM (Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesia Klaster Mahasiswa). Pada kesempatan kali ini MITI memberikan penjelasan tentang apa itu MITI, apa saja kegitannya, dan MITI memberikaan materi tentang pentingnya kita melakukan kerjasama dengan organisasi lain yang sejenis dan memiliki tujuan yang sama dengan PENALARAN.
Serangkaian acara OT dan Upgrading akhirnya selesai pada sekitar pukul 17.00 yang diisi dengan acara outbond di taman kampus untuk menguji kekompakan pengurus PENALARAN 2017. Outbond dipandu oleh fast leadership yang diisi dengn games yang seru dan menarik. Ada 4 pos dimana setiap kelompok akan disuruh bermain dan bersaing. Seru, menguji kekompakan, menguji strategi dan kebersamaan. Itulah yang pengurus dapatkan dari kegiatan outbond ini.







Sabtu, 06 Mei 2017

Temu Ilmiah UKM Penalaranan dan Penelitian Se-JawaTimur XII di Unitomo Surabaya

Ilmiah adalah satu kata yang identik dengan UKM FP PENALARAN Universitas Trunojoyo Madura. Seperti namanya, UKM FP PENALARAN adalah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang bergerak dibidang kepenulisan karya tulis ilmiah. Tidak hanya dalam lingkup Universitas Trunojoyo saja, kegiatan yang diadakan UKM FP PENALARAN sudah sampai pada beberapa wilayah di Indonesia dan di luar pulau Madura.

Kegiatan yang hangat diikuti UKM FP PENALARAN baru-baru ini adalah TIUUPS (Temu Ilmiah UKM Penalaran dan Penilitian Se-Jawa Timur). Kegiatan ini adalah acara rutin tahunan yang kali ini merupakan TIUPPS yang ke-12. TIUPPS tahun ini dilaksanakan di Universitas DR. Soetomo Surabaya (Jl.Semolowaru No.84 Surabaya ) oleh LP3FK UKM SAHABAT PUSTAKA. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, yakni pada tanggal 7,8,9 April 2017. Peserta dari UKIM UNESA, PENALARAN UNAIR, PENALARAN UB, PELITA UNEJ, Politeknik Jember, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, PENALARAN UBHARA Surabaya, FORDIMAPELAR UNTAG, FORDIMAPELAR UNMER, UKM PENELITIAN CENDEKIA IAI Sunan Giri Bojonegoro, UKM PENALARAN POLINEMA, turut meramaikan acara TIUPPS ke-12 ini.

Kedatangan UKM FP PENALARAN di hari pertama disambut baik oleh panitia. Kemudian diarahkan ke kamar asrama yang digunakan untuk menginap selama tiga hari kegiatan TIUPPS. Acara dimulai pada pukul 13.30 dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama oleh Ketua Pelaksana, kemudian sambutan Ketua Umum Sahabat Pustaka, sambutan Pres BEM, dan terakhir adalah sambutan oleh Rektor Unitomo sekaligus membuka acara.


Setelah itu,  acara dilanjutkan dengan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dengan tema “Menggagas program strategis untuk memasyarakatkan budaya ilmiah”. Setiap peserta diberi waktu 10 menit untuk presentasi dan penjurian selama 5 menit oleh Khalili Anwar dan Pak Haryono dimana peserta yang diambil adalah peserta dari 5 universitas terbaik. Berikutnya adalah Lomba Konsep Program Kerja dengan waktu 20 menit diskusi, 7 menit presentasi bagi setiap kelompok, dan 5 menit penjurian oleh Muhammad  Yasin Audry Wardanha. Selesai lomba, peserta diperkenankan untuk kembali ke asrama untuk ishoma. Waktu perjalanan asrama-kampus Unitomo memakan waktu selama 30 menit. Pada pukul 18.30, peserta diajak ke sebuah warung kopi bernama Angkringan Mbah Cokro untuk makan sekaligus diskusi santai. Disini diadakan sebuah penampilan teater dalam rangka bedah film “The great debater”.  Cerita yang disajikan mengenai suatu ras kulit hitam (negro) di Amerika bagian utara yang selalu menjadi bahan diskriminasi dengan ras kulit putih. Oleh sebab itu, masyarakat dari ras kulit hitam selalu berusaha memperjuangkan persamaan hak antara keduannya. Melvin Tolson adalah salah satu masyarakat dari ras kulit hitam yang menempuh pendidikan di suatu Universitas, berjuang akan ketertindasan tersebut dalam suatu debat dengan ras kulit putih. Melvin berhasil menunjukkan dan meyakinkan bahwa kapabilitas ras kulit hitam pun tidak kalah dengan ras kulit putih. Sungguh film yang luar biasa dan sangat menginspirasi.
Acara di hari kedua tak kalah menyenangkan. Pertama diadakan acara bedah buku yang berjudul “Mendidik Manusia Indonesia” yang dibedah oleh  Dhahana Adi Pungkas, S.Sos. M.iKom. Pesan dari buku ini yaitu bagaimana cara mendidik manusia Indonesia untuk lebih mencintai budayanya sendiri dibanding budaya luar negeri. Tanah Indonesia yang sangat kaya ini wajib kita lestarikan. Pendidikan sebenarnya adalah dimulai dari diri kita sendiri yang harus mampu menghargai karya dan budaya Indonesia lalu baru dilanjutkan kepada orang lain. Dengan ini negara Indonesia tidak mungkin tertinggal dengan negara lain. Berikutnya acara kedua, yaitu diskusi ilmiah yang bertema “Membaca Sebagai Lentera Kehidupan” di pandu oleh dua pembawa acara. Diskusi dibagi atas beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari berbagai UKM se-Jawa Timur. Hal yang dibahas berkaitan dengan merumuskan kembali budaya ilmiah sebagai penyelamat peradaban.
Usai diskusi, diteruskan dengan seminar Sinergisitas Pemerintah Dan Mahasiswa Dalam Membangkitkan Budaya Literasi dengan pemateri  KH. Muhammad bin Mu’afi Zaini, M.PSDM, M.Pdi yang dipimpin oleh Mesak Paidjala, S.Sos, M.Si
Pada sabtu malamnya terdapat acara kongres. Kegiatan yang dilakukan dalam kongres yakni berupa pemilihan koordinator setiap wilayah, penentuan tempat TIUPPS selanjutnya, dan Ahmad F. Rozi terpilih menjadi presidium sidang 3 sebagai perwakilan dari UTM.
Setelah kongres selesai, dilanjutkan dengan galadinner. Galadinner merupakan agenda yang didalamnya terdapat penampilan UKM Musik, peserta TIUPPS, setiap kelompok LO, dan pemenang program kerja terbaik.
Hari ke-3 dan terakhir, kegiatan dimulai dengan persiapan peserta untuk acara field trip. Targetnya adalah Kenpark (Pagoda, Vihara & Masjid) yang dipandu oleh Fahri dan Museum Tugu Pahlawan. Selepas itu peserta kembali ke asrama untuk packing barang dan kembali ke Unitomo untuk acara penutupan. Acara ditutup dengan sambutan Ketua Pelaksana, Ketua Umum Sahabat Pustaka, sambutan Rektor Unitomo, dan pengumuman pemenang lomba LKTI.