SEJARAH UKM-FP PENALARAN
UKM-FP Penalaran mulai berdiri pada tahun 2008 kemudian diresmikan di Bangkalan pada tanggal 21 november 2009. Tujuan didirikannya UKM-FP Penalaran adalah untuk menjadi wadah bagi mahasiswa fakultas pertanian dalam mengembangkan minat, bakat, ide dan kreativitas dibidang karya tulis ilmiah. UKM-FP Penalaran juga termasuk UKM kepenulisan tertua di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura. Selama 11 tahun perjalanannya UKM-FP Penalaran telah beberapa kali melakukan MUMAPENA (musyawarah mahasiswa penalaran) untuk memilih ketua umum sebagai penggerak roda organisasi pada periode selanjutnya. Berikut nama-nama ketua umum dari tahun ke tahun:
1. Khoirul Mukhtarom (2009-2010)
Khoirul Mukhtarom bersama Nerisa, Siti Indayani, Lia Agistina, Fadil, Himaniar dan masih banyak teman-teman yang lainnya merupakan pendiri UKM-FP Penalaran. Melalui proses diskusi Khoirul Mukhtarom dipilih sebagai ketua umum periode pertama, namun beliau mengajukan syarat bahwa sekretaris dan bendahara harus dari kakak tingkat (senior). Kata “Penalaran” terbentuk melalui diskusi panjang dan berbagai usulan sehingga disepakati menjadi nama organisasi. Tujuan dari didirikannya UKM-FP Penalaran pada waktu itu adalah untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa fakultas pertanian dalam bidang karya tulis ilmiah terutama pada bidang program kreativitas mahasiswa (PKM).
2. Siti Indayani (2010-2011)
Siti Indayani merupakan ketua umum UKM-FP Penalaran yang kedua. Beliau juga merupakan salah satu perintis berdirinya UKM-FP Penalaran dan menjadi salah satu PH pada masa kepemimpinan Khoirul Mukhtarom. Pencapaian yang telah tercapai pada masa kepemimpinannya adalah pelaksanaan dan pemantapan program kerja.
3. Khoiriyah (2011-2012)
Visi Khoiriyah selama menjadi ketua umum adalah ingin menjadikan teman-teman mahasiswa fakultas pertanian yang lebih berkompeten dalam bidang ilmiah. Selain itu penalaran sendiri juga harus menjadi wadah untuk mengembangkan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pencapaian yang tercapai pada masa kepemimpinannya yaitu:
1. Forum Silaturrahmi dan diskusi (3bln sekali)
2. Workshop anti plagiat
3. Internasional Conferens di Yogyakarta
4. OABP
5. Dies Natalis ( Bakti pendidikan, Pelatihan Mengkaji Jurnal ilmiah, Test Toefl, PAC, dan malam puncak)
Selain kegiatan yang terlaksana dengan baik, ada juga kendala yang terjadi yaitu sulit dalam mengumpulkan anggota untuk diajak kordinasi karena terhalang jadwal dari tiap-tiap anggota dan juga terkendala alat komunikasi.
4. Muhammad Khairuddin (2012-2013)
Visi Muhammad Khairuddin selama menjadi ketua umum adalah menjadikan penalaran sebagai wadah pengembangan IPTEK bagi mahasiswa Fakultas Pertanian dalam karya ilmiah dengan mengedepankan moralitas dan rasionalitas beriorientasi penelitian.Pencapaian yang telah tercapai pada masa kepemimpinannya adalah:
1. Pencapaian 6 bulan pertama adalah pengembangan potensi SDM internal pengurus dan anggota (training organisasi, pemahaman mengolah maupun mengoperasikan komputer/blog krn akan menulis karya, workshop anti plagiat dan pembentukan ikatan alumni)
2. Pencapain 6 bulan kedua adalah mengadakan kegiatan untuk umum, dari Gerakan Semangat Menulis 150 PKM, tips mencari referensi didalamnya ada sekolah kilat TOEFL, dan kami juga dulu ada ajakan English Camp in Pare untuk umum
3. Berhasil mendaftarkan UKM-FP Penalaran ke MITI klaster mahasiswa
Progarm kerja yang belum terealisasikan pada masa ini adalah pekan ilmiah nasional (PENAMAS) dan setiap individu PH dan pengurus wajib menjadi ketua kelompok pada GSM (Gerakan semangat menulis)
4. Muhammad Ja’far Shodiq (2013-2014)
Visi Muhammad Ja’far Shodiq adalah ingin menggerakkan mahasiswa pertanian untuk gemar menulis PKM sekaligus mendorong mahasiswa agar berlatih sejak dini tentang wirausaha, lewat PMW maupun yang lain. Pencapaian yang telah tercapai dibawah kepemimpinannya adalah :
1. FORKAPENA (Forum Komunikasi Alumni Penalaran)
2. Forum Ilmiah se-Madura Raya
3. Tembusnya mayoritas mahasiswa pertanian di PKM pada tahun 2014 2015 hingga delegasi PIMNAS dari Penalaran pada tahun 2014, 2015, 2016
Kendala yang dihadapi pada masa ini adalah sempat terjadi banyaknya agenda kegiatan atau program sehingga, pengurusan masalah internal sendiri kurang terurus, sehingga beberapa anggota maupun pengurus ada yang vakum atau pasif berorganisasi. Gagasan dulu yang pernah ada tapi belum dilaksanakan seperti, gerakan one day one jurnal, gerakan tersebut untuk mendongkrak mahasiswa agar gemar baca jurnal sebagai literasi kedua setelah buku, utamanya jurnal yang berbahasa inggris dan pembinaan mawapres serta minat-minat anggota agar lebih berprestasi sebagai mahasiswa.
4. Muqfitd Arya Adhitya (2014-2015)
Visi Muqfitd Arya Adhitya adalah “Menjadikan UKM-FP Penalaran sebagai wadah pengembangan IPTEK bagi mahasiswa fakultas pertanian dalam berkarya dengan mengedepankan moralitas dan berorientasi penelitian. Sedangkan misi beliau adalah:
1. Menggali dan mengoptimalkan potensi SDM anggota dan mahasiswa lainnya.
2. Menganalisis secara ilmiah keadaan lingkungan dengan menggunakan daya nalar dan ilmu pengetahuan.
3. Mengadakan dan mengikuti kegiatan ilmiah di lingkungan kampus maupun non kampus (internal maupun eksternal kampus).
4. Meningkatkan dan menjalin kerjasama dengan lembaga sejenis baik internal maupun eksternal kampus.
Ada 4 misi dan masing-masing poin dituangkan dalam proker. Misi yang pertama terdapat pada proker divisi PKM (mentoring PKM) dan divisi English (English club). Misi yang kedua di proker divisi SDM. Misi yang ketiga dan keempat di proker divisi PO. Pencapaian yang telah tercapai pada masa kepemimpinannya adalah:
1. Mengadakan mentoring PKM dalam skala besar (se-fakultas pertanian)
2. Menjadi delegasi TIUPPS untuk yang pertama kalinya, serta mendapatkan juara 2 dan 3.
3. Delegasi dari penalaran berhasil mengikuti kegiatan nasional (PKM dan Lomba Kewirausahaan).
4. Pertama kali pembuatan dan pengaktifan website penalaran
Tantangan yang dihadapi pada masa ini adalah:
1. Kendala di anggota, SDM masih sedikit pada waktu itu. Divisi diisi 10 orang itu hanya nama untuk membuat pengajuan dana, yg aktif hanya sekitar 3-4 orang per divisi.
2. Hanya sedikit anggota dari Madura, dan didominasi orang-orang Jawa. Padahal pemerataan itu perlu, karena di proker dulu itu ada yang namanya buku penggalian makanan khas Madura, dan peran mahasiswa lokal sangat dibutuhkan.
3. Sulit membuat seluruh anggota penalaran itu sepenuhnya menulis.
5. Qowiyul Amin (2015-2016)
Visi Qowiyul Amin adalah menjalankan sesuai visi penalaran dengan kekeluargaan dan kekompakan. Pencapaian yang telah tercapai pada masa kepemimpinannya adalah:
1. Menjalin hubungan organisasi serupa dengan organisasi luar (MITI-KM)
2. Pelaksanaan FORKAPENA untuk pertama kalinya
Tantangan yang dihadapi pada masa ini adalah bagaimana caranya semua keluarga penalaran tetap solid, tidak hanya pengurus saja tetapi juga semua anggota maupun alumni. Kemudian bagaimana menggerakkan seluruh keluarga penalaran di setiap event yang ada
6. Jainuril Effendi (2016-2017)
Visi Jainuril Effendi adalah “Menjadikan UKM-FP Penalaran sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah yang menyenangkan dan berlandaskan kekeluargaan". Pencapaian yang telah tercapai dibawah kepemimpinannya adalah:
1. Membawa UKM-FP Penalaran untuk bekerjasama dengan wadah organisasi keilmiahan tingkat nasional
2. Menjadi tuan rumah program kerja mitra "Youth Summit 2017".
3. Penalaran sebagai UKM tingkat Fakultas, aktif dan berkontribusi dalam kegiatan ilmiah yang bersifat nasional, terlibat dan bersaing dengan UKM sejenis dari berbagai kampus lain di Jawa Timur.
Tantangan yang dihadapi pada masa ini adalah:
1. Anggotanya banyak tetapi dengan seiring berjalannya waktu banyak anggota yang pasif.
2. Adakemungkinan ukm terkesan membosankan karena sudah lelah belajar dan menyelesaikan tugas kuliah dan kemudian di penalaran harus belajar akademik lagi
3. Kesulitan menyatukan waktu rapat karena terbentur jam kuliah dan praktikum yang berbeda-beda
7. Muhammad Latiful Fuad (2017-2018)
Visi Muhammad Latiful Fuad adalah “Mengembangkan dan memperbaiki kekeluargaan di organisasi”. Pencapaian yang tercapai pada masa kepemimpinannya adalah OABP di luar kampus. Kendala pada masa ini tidak ada dan dia berpesan “Buat acara yang besar, karena acara besar benar-benar memberikan pengalaman yang lebih kepada panitia”.
8. Dzikrul Muttaqin Ubaidillah (2018-2019)
Visi Dzikrul Muttaqin Ubaidillah adalah “Membangun kembali esensi UKM-FP Penalaran sebagai organisasi kepenulisan”. Hadirnya visi tersebut merupakan respon dari kenyataan yang cukup pahit, yakni semakin menurunnya kontribusi UKM-FP Penalaran di perlombaan karya tulis baik regional, nasional maupun internasional. Pencapaian yang telah tercapai pada masa kepemimpinannya adalah:
1. Berusaha mengembalikan UKM-FP Penalaran pada masa keemasannya yang penuh prestasi dengan tanggungjawab bersama
2. Meningkatkan kualitas kepenulisan anggota melalui program-program kerja yang berorientasi pada kemampuan menulis.
3. Meningkatkan intensitas keikutsertaan UKM-FP Penalaran dalam ajang perlombaan.
Tantangan yang dihadapi pada masa kepemimpinannya adalah kurangya kesamaan motivasi ataupun visi yang dimiliki oleh setiap anggota. Meskipun demikian pada periode tersebut semuanya telah berusaha memberika yang terbaik. Bahkan di akhir periode nampak jelas harmonisasi seluruh anggota UKM-FP Penalaran (baik anggota maupun pengurus).
9. Estu Saputro (2019-2020)
Tantangan yang dihadapi yaitu beralihnya program kerja yang sebelumnya dilakukan secara offline menjadi online karena adanya pandemi covid jadi mesti beradaptasi dengan kondisi yang baru.Mulai dari peralihan konsep kegiatan dan belajar tentang media- media baru.
10. Sugiharto (2020-2021)
Fokus output disetiap program kerja hal tersebut yang menjadi pengangan kuat periode ini. Tantangan terbesar adalah bagaimana mencari program dan inovasi baru untuk meningkatkan gairah anggota dalam mengikuti kegiatan kegiatan di penalaran. karena mereka kan cenderung bosan dengan kegiatan online. nha dari saya dan teman-teman itu berupaya mengkonsep kegiatan agar tidak membosankan dan tetap dapat outputnya