Karapan Sapi Gubeng “Kerabben Gubeng”



          Secara istilah “kerapan" berasal dari kata “kerap” atau “kirap” yang artinya berangkat dan dilepas secara bersama-sama atau berbondong, sedangkan dalam bahasa arab “kirabah” yang berarti persahabatan. Namun telepas dari kedua pendapat itu, karapan sapi adalah salah satu antraksi budaya masyarakat pulau madura serta juga menjadi salah satu destinasi wisata yang unik dan menarik bagi wisatawan. Masyarakat Madura adalah masyarakat agraris dimana pertanian menjadi mata pencaharian utama dalam memenuhi kehidupan sehari-hari mereka. Karapan sapi sendiri memiliki kaitan akar sejarah pada kehidupan agraris tersebut. Berdasarkan riwayat karapan sapi diadakan setiap kali selesai panen di ladang petani untuk keperluan hiburan bagi masyarakat, hingga saat ini masih tetap lestari dengan tampilan yang lebih tertata dan tertib. 
          Antraksi karapan sapi saat ini sudah menjadi destinasi antraksi budaya nasional yang unik dan hanya terdapat di pulau madura. Karapan sapi gubeng merupakan puncak dari ajang kejuaraan karapan sapi yang memperebutkan piala gubernur jawa timur, yang dimulai dari level administrasi Pemerintahan terkecil yaitu Desa untuk selanjutnya meningkat ke Kecamatan, level Kabupaten dan gubernur. Karapan sapi gubeng mempertemukan para juara dari karapan sapi empat kabupaten di Madura (Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan) untuk memperebutkan piala Gubernur. Sebelum karapan sapi gubeng diselenggarakan terdapat beberapa hiburan dan pertunjukan yang ditampilkan seperti tarian-tarian rakyat dan nyanyian-nyanyian daerah. 


Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-1751012/karapan-sapi-piala-presiden-yang-tak-pernah-dihadiri-presiden

0 Komentar