Dhoho International Airport begitu julukannya, bukan hanya sebuah fasilitas transportasi. Ini adalah simbol pertumbuhan ekonomi dan keinginan Indonesia untuk bersaing secara global dalam sektor penerbangan. Dengan infrastruktur yang modern dan fasilitas yang memadai, bandara ini tidak hanya meningkatkan konektivitas regional, tetapi juga memperluas potensi ekonomi di sekitarnya.
Pembangunan bandara oleh swasta menunjukkan komitmen sektor bisnis untuk berkontribusi pada pembangunan negara. Ini juga memberikan contoh bagi pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya kemitraan publik-swasta dalam mengatasi tantangan pembangunan infrastruktur. Dalam era globalisasi ini, kerjasama antara sektor publik dan swasta menjadi semakin penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Bandara Udara Dhoho Kediri juga menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan meningkatnya aktivitas penerbangan, akan terjadi peningkatan dalam industri pariwisata, perdagangan, dan investasi di daerah sekitarnya. Hal ini tidak hanya menguntungkan bagi penduduk setempat tetapi juga membantu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi antara wilayah yang lebih terpencil dengan pusat-pusat perkotaan.
Namun, kesuksesan bandara ini tidak hanya diukur dari segi ekonomi. Pengelolaannya harus memperhatikan dampak lingkungan dan sosial. Upaya konservasi lingkungan dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan adalah penting untuk memastikan keberlanjutan operasional bandara ini dalam jangka panjang.
Dengan demikian, Bandara Udara Dhoho Kediri bukan hanya sebuah proyek infrastruktur,
tetapi juga sebuah cermin dari kemajuan Indonesia dalam mengembangkan sektor penerbangan
dan dalam menerapkan model kemitraan publik-swasta yang berhasil. Sebagai bandara
internasional pertama yang dibangun oleh swasta, Dhoho Airport memberikan inspirasi bagi
negara-negara lain untuk mengeksplorasi potensi kerjasama serupa dalam membangun
infrastruktur yang kritis bagi pertumbuhan ekonomi dan konektivitas global