Usaha Apa yang Cocok Dilakukan Semasa
Pandemi Corona ini?
Ditengah
pandemi ini, banyak
perusahaan, ukm, dan usaha-usaha lainnya dibuat susah karena bahan produksi
yang langka, permintaan konsumen sepi, dan lain-lain, terutama pada saat
Pembatasan Sosial Berskala Besar atau disingkat PSBB. Hampir semua pekerja
merasakan pahitnya kehidupan setelah perusahaannya tidak mampu memberikan upah
untuk mereka, sehingga terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Keadaan seperti
ini tidak mampu dicegah oleh siapapun pekerja, melihat sebab-sebab mereka di
PHK sangat rasional. Hal tersebut banyak dirasakan oleh penduduk yang tinggal
di daerah industri, sebab banyak dari mereka yang menjadi buruh pabrik.
Semua orang
dibuat susah akibat pandemi Korona ini, terutama para pengusaha dan karyawan
pabrik. Mereka membutuhkan supplay untuk mencukupi kebutuhan mereka
sehari-hari, sehingga diperlukan strategi agar bisa bertahan hidup di tengah
pandemi ini. Strategi yang dapat dilakukan oleh kebanyakan orang ialah dengan
berbisnis online. Hal tersebut
dikemukakan oleh pengusaha seperti pedagang online, yang menyatakan bahwa saat
penerapan PSBB, mereka beralih berjualan secara offline ke online. Jika para
pedagang banyak yang beralih berjualan
secara online, lantas bisakah para pengusaha yang gulung tikar dan mantan buruh
pabrik meniru usaha yang dilakukan oleh kebanyakan pedagang tersebut?,
jawabannya sangatlah bisa. Lantas apa saja yang mereka perlukan dalam berjualan
online? Dan jualan apakah yang sekiranya mudah dilakukan?.
Berjualan terkadang
laris terkadang tidak. Dalam berjualan juga memerlukan strategi supaya target
penjualan tepat sasaran. Suatu usaha mempunyai
kunci utama menuju kesuksesan, yaitu usaha itu mampu bertahan, tanpa kalah dari
kompetitornya. Banyak cerita dari pengusaha-pengusaha sukses, yang usahanya
terus bertahan, walaupun terkadang tidak berjalan mulus. Itulah mengapa kunci
sebuah kesuksesan ialah dengan bertahan.
Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengulas
kembali bisnis, kenali customer
base dan kebutuhannya, permudah proses bisnis, klasifikasikan
produk yang mudah dijual, digitalisasi produk usaha, perdalam stok barang, dan
beri insentif kepada karyawan yang mampu memberikan performa baik dalam keadaan
sulit seperti saat ini. Untuk kunjungan fisik, budaya melakukan transaksi
non-tunai dengan menggunakan debit atau digital
payment. Di tengah keadaan seperti ini,
penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dengan memposisikan diri
sebagai bisnis yang memerhatikan konsumen dan seluruh stakeholder terkait higienitas. Lindungi para karyawan dan konsumen
dengan penggunaan masker, hand sanitizer, dan
pentingnya untuk terus edukasi seputar kebersihan di lingkungan.
Bisnis online saat ini merupakan
pilihan utama, disamping penerapan PSBB, yang tidak membolehkan adanya
kerumunan masyarakat. Penjualannya pun mudah, tidak memerlukan lapak yang
besar, karena barang dagangan bisa disimpan dirumah, diambil dari retailer,
atau diambil langsung dari pembuat. Bisnis yang
cocok
saat PSBB ini
adalah dengan menjual makanan.
Bisnis
makanan
dipilih karena tidak memerlukan lahan yang luas, tetapi juga mengingat saat ini
adalah bulan Ramadhan, sehingga permintaan terhadap makanan semakin meningkat.
Dengan usaha makanan ini juga dapat dilakukan dengan cara yang mudah, dan hasilnya
membanggakan.
Adanya
pandemi COVID-19, owner dapat bekerja sama dengan ojek online untuk mengantar
makanan pesanan konsumen. Karena untuk saat ini, masyarakat Indonesia lebih
banyak yang memilih memesan makanan melalui ojek online (ojol) yang memang makin ramai
belakangan ini karena bulan Ramadhan. Dengan memesan makanan melalui ojek
online, maka akan memudahkan konsumen untuk mendapatkan makanan yang mereka
inginkan tanpa susah paya keluar rumah. Selain itu, kita juga bisa mencegah
tertularnya pandemi COVID-19 karna tidak keluar dari rumah. Benarkah memesan makanan lewat ojol lebih jadi
pilihan? Grab yang mempunyai jasa pesan antar
makanan GrabFood, secara tersirat mengakui permintaan dari konsumen tetap
tinggi. Sementara itu perusahaan super app Grab, juga memiliki berbagai
inisiatif guna mendukung upaya mitra merchant melawan pandemi COVID-19, yakni
dengan menerapkan standar keamanan terpadu untuk layanan pesan-antar makanan,
mulai pekan ini.
Adapun standar yang dimaksud antara lain menyematkan Kartu
Keterangan Pengiriman Grab Food yang berisi catatan tanggal, waktu, nama dan
suhu tubuh karyawan yang menyiapkan makanan dan pemeriksaan suhu tubuh
pelanggan, karyawan serta mitra pengantaran secara rutin. Jika salah satu mitra
pengantaran menunjukkan gejala seperti suhu tubuh tinggi, demam, pilek, atau
batuk, mitra merchant dapat melaporkan kepada tim layanan pelanggan Grab dan
meminta mitra pengantaran lain untuk menggantikan. Selain itu, mitra merchant
juga diminta untuk menerapkan jaga jarak setidaknya 2 meter pada saat terjadi
antrean.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusThere are only a few things that are worse than having plumbing issues in your home or business property. It is when you will start looking for a reliable and competent plumber in Victoria. At 24/7 Local Plumber, we offer customers in Victoria expert plumbing solutions. No plumbing challenge is too small or too big for our plumbers!
BalasHapusLocal Plumber
KABAR SHOPBACK HARI INI
BalasHapus